Jember, 26 Juni 2012. koperasi
petani jamur nusantara (KOTANIMURA) yang bergerak pada budi daya jamur,
berupaya keras dalam rangka ikut serta memberdayakan segenap potensi yang ada,
mulai dari tingkat Lokal, Regional, Nasional sampai pada tingkat Internasional,
salah satu hal yang menjadi prioritas adalah budi daya jamur tiram, yang
diharapkan mampu menembus pasar ekspor.
Jamur tiram merupakan
komoditas yang prospek untuk dibudidayakan. Jamur
Tiram ini memiliki pangsa pasar yang masih sangat terbuka dan cukup
menjanjikan. Disamping itu
pula menjad salah satu bahan makanan yang cukup populer karena
kelezatan dan gizinya ini bisa diolah menjadi aneka masakan ataupun bahan baku
industri pembuatan tepung, pasta, ekstrak, minuman bahkan untuk pengobatan.
Koperasi Petani
Jamur Nusantara (Kotanimura) melihat hal ini sebagai peluang untuk
mengembangkan potensi petani jamur di Kabupaten Jember, dan menjadikan
jamur sebagai salah satu komoditi andalan sekaligus icon kebanggaan
Kabupaten Jember. Hal
demikian itu harus di tata sedemikian rupa dibawah naungan koperasi serta dukungan dari
pihak-pihak terkait,
yang nantinya Jember akan bisa menjadi penghasil jamur tiram terbesar di
Indonesia.
oleh karenanya
komoditas yang tergabung dalam koperasi petani jamur nusantara (Kotanimura) ini, tidak
hanya bercita-cita ingin meraup keuntungan yang besar, namun lebih dari itu,
bahwa anggota dari kopersi juga diharapkan meningkatkan SDM-nya dalam
kompetisi yang sehat.
Nurdiansyah Rachman, selaku ketua Koperasi menyatakan “Petani
harus mampu mengangkat nasib buruh tani dan petani Jamur khususnya.
Menjadi petani yang
cerdas, kreatif dan tegas, adalah impian bersama menuju masyarakat
madaniah, oleh karenanya para petani dibawah naungan koperasi, dan bisa saling asah, saling asuh, dan saling asih.
Bukan hanya berkeluh kesah saja, namun harus pandai mencari jalan keluar kenapa
mereka bisa mengalami kebekuan. Misalnya petani juga harus bisa belajar
mengenai hukum jual beli di pasaran. Jika suatu produk yang dihasilkan meningkat,
sedangkan daya beli masyarakat tetap, maka sudah pasti akan berpengaruh
terhadap menurunnya harga jual.
Hal itulah yang kebanyakan kaum tani belum sepenuhnya
memahami terhadap fluktuasi perkembangan pasar. Akibatnya, saat musim panen
tiba, produksi jamur Tiram hingga sangat melimpah karena hampir mulai banyak
petani yang berbudi daya jamur tiram khusunya tidak memahami terhadap
perkembangan pasar. Dari sini tanpa mereka sadari, akibat membludaknya
produktivitas Jamur Tiram, maka proses penjualan menjadi tidak stabil antara
penjualan dan daya beli masyarakat. Hal-hal semacam itulah yang juga harus
dipahami oleh masyarakat tani. Para petani juga harus pandai berinovasi agar
hasil dari pertanian mereka memiliki kualitas yang unggul sehingga nantinya dapat
memberikan nilai lebih untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitar. (Faisal)
Dear Pengasuh Kontanimura,
ReplyDeleteSaya berniat untuk budidaya jamur tiram dalam sekala besar. Apakah bisa menjadi pemasok tetap ke organisasi Kontanimura untuk jalur eksport dan lokal?
Mohon diberikan info secara detail beserta persyaratannya.
Thx & Rgrds,
Monic