Thursday, June 28, 2012

POTENSI LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM

       
Surat Ali Imran ayat 191 Menyatakan: "Robbanaa maa kholaqta haadzaa baatilaa Subhaanaka faqinaa adzaa bannaar" Arti bebas dari ayat tersebut adalah "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.". apapun yang ada dimuka bumi ini, tadalah sia-sia
Allah menciptakannya, selama makhluk yang dikarunia akal ini mau berpikir, dan bertindak untuk memanfaatkannya, maha suci Allah dengan sega firmannya.

Budidaya jamur tiram putih, kita akan selalu dihadapkan dengan masalah apabila akhir musim, baglog yang sudah habis masa produktifnya, pilihannya adalah antara dbuang,k atau dimanfaatkan untuk apa?  Selama ini jika ada yang mau mengambil untuk dimanfaatkan sebagai pupuk (misalnya) kami justru akan senang, karena itu berarti kami tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membuang baglog. Limbah bag log ternyata masih memiliki potetnsi untuk dimanfaatkan, salah satunya adalah memanfaatkan limbah sebagai media budi daya cacing lumbricus. Sedikit informasi tentang budidaya cacing lumbricus Rubellus. 

Tempat budidaya cacing lumbricus rubellus

Budidaya cacing lumbricus rubellus ini dikembangkan untuk berbagai keperluan. Kandungan protein yang tinggi membuat cacing tanah cocok untuk menggemburkan tanah. Selain itu, cacing juga dapat dijadikan bahan pembuatan obat, kosmetik, pelet ikan, dan lain sebagainya. Untuk harganya juga sangat tinggi mencapai Rp. 50.000 /kg.

Cacing lumbricus rubellus

Kandungan gergajian dan bahan-bahan dalam baglog afkir tersebut sangat bagus sebagai media (rumah cacing) jadi bisa dianggap sebagai pengganti tanah. Caranya pun sangat sederhana, hanya dengan membuang plastic baglognya lalu dikumpulkan di wadah tertentu yang dibiarkan terlebih dahulu, selanjutnya bibit cacing langsung ditaruh di dalamnya.

Media gergajian hasil buangan baglog sebelum dimasukkan bibit cacing

Pertumbuhan cacing lumbricus rubellus ini juga bisa lebih baik dan cepat gemuk jika ditaruh pada media baglog afkiran ini, Namun yang membuat kami kembali bertasbih adalah, ini masih belum selesai juga nilai manfaatnya, selain cacingnya memiliki nilai ekonomis, kotoran cacing/kascing ternyata juga memiliki nilai jual. Tampak cacing lumbricus rubellus dan kascing yang dihasilkan merubah baglog buangan menjadi tanah berkualitas
Salah satu mahasiswa dari Universitas Jember, menemukan bahwa kotoran cacing/kascing ini ternyata memiliki zat organik yang memiliki unsur hara seperti auxin, sitokinin, giberelin, dan zat perangsang tumbuh untuk tanaman.

Kascing/kotoran cacing yang dibungkus dan siap dijual

Fungsi lain yang juga tidak kalah menakjubkan adalah, baglog buangan tersebut jika dipadukan dengan cacing merupakan tim yang hebat dalam menguraikan sampah organik secara alamiah. Maksudnya adalah, jika kita memiliki sampah organik seperti hasil sampah limbah rumah tangga, sisa makanan, sayuran, dsb, asal tidak tercampur sampah non organik, jika sampah tersebut dicampur dengan sisa baglog dan cacing, maka hanya dalam tempo dua pekan, sampah tersebut akan dimakan habis oleh cacing menjadi kascing yang sangat subur. oleh karena itu baglog buangan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai:
1)   Media pertumbuhan cacing lumbricus rubellus yang memiliki nilai jual tinggi
2)   Lalu juga bisa sebagai salah satu media untuk mengolah/menguraikan sampah organik menjadi tanah dalam waktu yang singkat.

Kotoran cacing atau kascing yang dihasilkan juga memiliki nilai jual

Dengan potensi yang ada tersebut, memang sudah perlu segera diwacanakan untuk mengorganisir lebih rapi lagi dan mendata petani jamur yang ada, lalu baglog dari petani yang sudah waktunya dibuang tersebut apabila memang tidak dimanfaatkan, bisa dialihkan untuk proyek ini. (Team Media Kotanimura)

CACING LUMBRICUS RUBELLUS

Cacing tanah adalah nama yang umum digunakan untuk kelompok Oligochaeta, yang kelas dan subkelasnya tergantung dari penemunya dalam filum Annelida .

Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yang dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain.

Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung.

    

Ciri-Ciri Cacing Tanah

·  Cacing tanah tergolong dalam kelompok hewan avertebrata.
·  Tubuhnya tersusun atas segmen-segmen yang berbentuk cincin.
·  Pada tiap segmen terdaoat rambut yang keras yang disebut seta (chaeta)
· Cacing tanah sangat menyukai bahan organik yang berasal dari kotoran ternak dan sisa-sisa tumbuhan.
·  Hasil dari budidaya cacing tanah diantaranya casting. Casting mampu menigkatkan kualitas produksi dan mendongkrak kuantitas produk pertanian.
·  Lama siklus hidup cacing tanah sangat tergantung pada kesesuaian kondisi lingkungan, cadangan makanan dan jenis cacing tanah. Pada kualitas yang baik dapat hidup selama 5 th bahkan 15 th.

Peralatan yang Dibutuhkan  untuk budi daya cacing lumkbricus

Untuk menunjang kegiatan produksi cacing tanah, dibutuhkan beberapa perlengakan dan peralatan yang mudah diperoleh pada lingkungan sekitar kita dan banyak dijual di toko peralatan pada umumnya:
·  Wadah untuk memelihara cacing, dapat memakai papan kayu atau bahan dari plastik maupun dari bak beton. Untuk kotak jangan lupa melubangi bagian bawah kotak sehingga dapat menampung pupuk cair yang keluar, untuk bak beton dibuat saluran air untuk menampung pupuk cair.
·  Media hidup cacing dari kompos maupun kotoran ternak yang sudah difermentasi
Sampah sisa makanan atau sampah organik lainnya.
·  Ember dengan penutup.
·  Penutup kotak cacing yang dapat dibuat dari kayu dan kawat jaring.
·  Minyak atau oli untuk menghalau serangga yang tidak diinginkan, misalnya: semut, kecoa, dll.
·  Sarung tangan karet.
·  Bibit cacing tanah.
·  Lokasi yang terlindung dari hujan dan sinar matahari yang berlebihan.

Cara Pembudidayaan

·  Persiapan: wadah (dapat berupa bak dll), Bibit Cacing dan Makanan/media hidup cacing (kotoran yang telah difermentasikan)
·  Pemeliharaan cacing tanah dapat dilakukan melalui sistem tebar dalam gundukan atau sistem bak beton yang ditebarkan dengan kepadatan tebar 2 kg cacing tanah untuk tiap meter persegi setebal 15 cm
·  Masukkan kompos setinggi 15 cm ke dalam kotak Pemeliharaan secara merata.
·  Tambahkan sedikit air ke dalam media hingga cukup basah dan gembur.
· Aduk semuanya hingga tercampur merata. Anda dapat menggunakan sarung tangan yang telah disiapkan jika merasa jijik.
·  Perlahan masukkan bibit cacing tanah ke dalam kotak pemeliharaan.
·  Pemeliharaan cacing tanah meliputi penyiraman media jika kelembaban media kurang.
·  disamping menjaga kelembaban penyiraman juga bertujuan menjaga suhu media.
Pencegahan hama dan pengganggu cacing tanah selama proses pemeliharaan sangat penting untuk diperhatikan.
· Pengontrolan kondisi media dapat dilakukan secara teratur sesuai dengan jumlah yang diberikan untuk mengetahui apakah cacing tanah terus memakan media, jika media telah habis dimakan perlu ditambahkan media baru sebagai lapisan tambahan diatas media lama.
·  Satu minggu sebelum panen, penyiraman diberhentikan dan tidak perlu menambahkan media baru.
·  Pemanenan dilakukan dengan cara mengeruk permukan media yang telah berubah menjadi casting. Penyortiran cacing dilakukan secara manual dengan tangan atau ayakan plastik.
·  Cacing tanah yang telah disortir sementara ditampung dikotak pemeliharaan kesehatan tersendiri sekaligus diberikan pakan.
·  Casting yang dihasilkan dapat langsung ditebarkan dilahan pertanian sedangkan kalau tidak langsung ditebarkan dapat dikeringkan untuk mempermudah penyimpanan.
·  Cara diatas adalah cara budidaya cacing tanah skala kecil.

Cara Mengetahui Apakah Cacing Merasa Nyaman Di Media Hidupnya

Anda dapat memperhatikan perilaku cacing-cacing tersebut untuk mengetahui tingkat kenyamanan kotak pemeliharaan. Jika cacing masuk ke dalam media, maka cacing cukup merasa nyaman dengan kotak pemeliharaan. Sebaliknya, jika cacing-cacing tersebut mencoba naik ke pemukaan, itu tandanya kotak pemeliharaan kurang nyaman untuk mereka.Ketidaknyamanan cacing pada media pemeliharaan biasanya dikarenakan kurangnya kelembaban, kurangnya ventilasi, atau ada zat pencemar yang tidak disukai cacing, seperti zat kimia tertentu dalam media.

Hal-hal Lain yang Perlu Diketahui dalam Budidaya Cacing Tanah

Cacing sangat bagus dalam memanfaatkan sisa makanan untuk diubah menjadi pupuk yang disebut CASTING & Pupuk Cair yang sangat bermanfaat untuk kesuburan tanah. Tapi perlu diingat: cacing adalah makhluk hidup yang memerlukan perhatian yang cukup dalam peme­liharaannya. Jangan berikan cacing makanan yang dapat membuat cacing sakit.

Benda-benda yang tidak boleh masuk dalam media pemeliharaan:

·  Ampas kopi atau teh
·  Minyak atau bahan yang berminyak
·  Bahan yang mengeluarkan bau keras
·  Sabun atau bahan kimia
·  Tulang atau daging
·  Buah yang masam (jeruk)
·  Garam atau gula
·  Cabai

Cara memberi makan cacing

·  Cara memberi makan cacing
·  Potong kecil-kecil makanannya (perhatikan bahan-bahan yang dilarang)
·  Simpan dalam ember tertutup selama 2-3 hari agar terfermentasi
·  Buatlah lubang pada media dan masukkan makanan dari ember tadi
·  Tutup lagi dengan media perlahan-lahan (hindari alat yang tajam)

Cara menjaga kelembaban kotak pemeliharaan

Tambahkan kompos dan aduk-aduk, jaga jangan sampai media menjadi padat.Jika terlihat kering tambahkan makan­an yang banyak mengandung air atau disiram air.
 
Hewan-hewan Penggangu dalam budidaya Cacing tanah
 
·  Tikus
·  Semut
·  Ayam
·  Bebek
·  Kadal
·  Katak
(Team Media Kotanimura)

  

No comments:

Post a Comment