Surat
Ali Imran ayat 191 Menyatakan: "Robbanaa
maa kholaqta haadzaa baatilaa Subhaanaka faqinaa adzaa bannaar" Arti
bebas dari ayat tersebut adalah "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari
siksa neraka.". apapun yang ada dimuka bumi ini, tadalah sia-sia
Allah menciptakannya, selama makhluk yang dikarunia akal ini mau berpikir, dan bertindak untuk memanfaatkannya, maha suci Allah dengan sega firmannya.
Allah menciptakannya, selama makhluk yang dikarunia akal ini mau berpikir, dan bertindak untuk memanfaatkannya, maha suci Allah dengan sega firmannya.
Budidaya
jamur tiram putih, kita akan selalu dihadapkan dengan masalah apabila akhir
musim, baglog yang sudah habis masa produktifnya, pilihannya adalah antara
dbuang,k atau dimanfaatkan untuk apa? Selama
ini jika ada yang mau mengambil untuk dimanfaatkan sebagai pupuk (misalnya)
kami justru akan senang, karena itu berarti kami tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan untuk membuang baglog. Limbah bag log ternyata masih memiliki potetnsi
untuk dimanfaatkan, salah satunya adalah memanfaatkan limbah sebagai media budi
daya cacing lumbricus. Sedikit informasi tentang budidaya cacing lumbricus
Rubellus.
Tempat budidaya cacing lumbricus
rubellus
Budidaya
cacing lumbricus rubellus ini dikembangkan untuk berbagai keperluan. Kandungan
protein yang tinggi membuat cacing tanah cocok untuk menggemburkan tanah.
Selain itu, cacing juga dapat dijadikan bahan pembuatan obat, kosmetik, pelet
ikan, dan lain sebagainya. Untuk harganya juga sangat tinggi mencapai Rp.
50.000 /kg.
Cacing lumbricus rubellus
Kandungan
gergajian dan bahan-bahan dalam baglog afkir tersebut sangat bagus sebagai
media (rumah cacing) jadi bisa dianggap sebagai pengganti tanah. Caranya pun
sangat sederhana, hanya dengan membuang plastic baglognya lalu dikumpulkan di
wadah tertentu yang dibiarkan terlebih dahulu, selanjutnya bibit cacing
langsung ditaruh di dalamnya.
Media gergajian hasil buangan
baglog sebelum dimasukkan bibit cacing
Pertumbuhan
cacing lumbricus rubellus ini juga bisa lebih baik dan cepat gemuk jika ditaruh
pada media baglog afkiran ini, Namun yang membuat kami kembali bertasbih
adalah, ini masih belum selesai juga nilai manfaatnya, selain cacingnya
memiliki nilai ekonomis, kotoran cacing/kascing ternyata juga memiliki nilai
jual. Tampak cacing lumbricus rubellus dan kascing yang dihasilkan merubah
baglog buangan menjadi tanah berkualitas
Salah
satu mahasiswa dari Universitas Jember, menemukan bahwa kotoran cacing/kascing
ini ternyata memiliki zat organik yang memiliki unsur hara seperti auxin,
sitokinin, giberelin, dan zat perangsang tumbuh untuk tanaman.
Kascing/kotoran cacing yang
dibungkus dan siap dijual
Fungsi
lain yang juga tidak kalah menakjubkan adalah, baglog buangan tersebut jika
dipadukan dengan cacing merupakan tim yang hebat dalam menguraikan sampah
organik secara alamiah. Maksudnya adalah, jika kita memiliki sampah organik
seperti hasil sampah limbah rumah tangga, sisa makanan, sayuran, dsb, asal
tidak tercampur sampah non organik, jika sampah tersebut dicampur dengan sisa
baglog dan cacing, maka hanya dalam tempo dua pekan, sampah tersebut akan
dimakan habis oleh cacing menjadi kascing yang sangat subur. oleh karena itu
baglog buangan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai:
1)
Media pertumbuhan cacing lumbricus
rubellus yang memiliki nilai jual tinggi
2)
Lalu juga bisa sebagai salah satu media
untuk mengolah/menguraikan sampah organik menjadi tanah dalam waktu yang
singkat.
Kotoran
cacing atau kascing yang dihasilkan juga memiliki nilai jual
Dengan
potensi yang ada tersebut, memang sudah perlu segera diwacanakan untuk
mengorganisir lebih rapi lagi dan mendata petani jamur yang ada, lalu baglog
dari petani yang sudah waktunya dibuang tersebut apabila memang tidak
dimanfaatkan, bisa dialihkan untuk proyek ini. (Team Media Kotanimura)
CACING LUMBRICUS RUBELLUS
Cacing tanah adalah nama yang umum digunakan untuk kelompok Oligochaeta,
yang kelas dan subkelasnya tergantung dari penemunya dalam filum Annelida .
Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih.
Jumlah segmen yang dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada
segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga
tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau
melebihi jenis lain.
Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150
segmen. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik
panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis
Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung.
Ciri-Ciri
Cacing Tanah
· Cacing tanah tergolong dalam kelompok hewan
avertebrata.
· Tubuhnya tersusun atas segmen-segmen yang
berbentuk cincin.
· Pada tiap segmen terdaoat rambut yang keras yang
disebut seta (chaeta)
· Cacing tanah sangat menyukai bahan organik yang
berasal dari kotoran ternak dan sisa-sisa tumbuhan.
· Hasil dari budidaya cacing tanah diantaranya
casting. Casting mampu menigkatkan kualitas produksi dan mendongkrak kuantitas
produk pertanian.
· Lama siklus hidup cacing tanah sangat tergantung
pada kesesuaian kondisi lingkungan, cadangan makanan dan jenis cacing tanah.
Pada kualitas yang baik dapat hidup selama 5 th bahkan 15 th.
Peralatan yang Dibutuhkan untuk
budi daya cacing lumkbricus
Untuk menunjang kegiatan produksi cacing tanah,
dibutuhkan beberapa perlengakan dan peralatan yang mudah diperoleh pada
lingkungan sekitar kita dan banyak dijual di toko peralatan pada umumnya:
· Wadah untuk memelihara cacing, dapat memakai papan
kayu atau bahan dari plastik maupun dari bak beton. Untuk kotak jangan lupa
melubangi bagian bawah kotak sehingga dapat menampung pupuk cair yang keluar,
untuk bak beton dibuat saluran air untuk menampung pupuk cair.
· Media hidup cacing dari kompos maupun kotoran
ternak yang sudah difermentasi
Sampah sisa makanan atau sampah organik lainnya.
Sampah sisa makanan atau sampah organik lainnya.
· Ember dengan penutup.
· Penutup kotak cacing yang dapat dibuat dari kayu
dan kawat jaring.
· Minyak atau oli untuk menghalau serangga yang
tidak diinginkan, misalnya: semut, kecoa, dll.
· Sarung tangan karet.
· Bibit cacing tanah.
· Lokasi yang terlindung dari hujan dan sinar
matahari yang berlebihan.
Cara Pembudidayaan
· Persiapan: wadah (dapat berupa bak dll), Bibit
Cacing dan Makanan/media hidup cacing (kotoran yang telah difermentasikan)
· Pemeliharaan cacing tanah dapat dilakukan
melalui sistem tebar dalam gundukan atau sistem bak beton yang ditebarkan
dengan kepadatan tebar 2 kg cacing tanah untuk tiap meter persegi setebal 15 cm
· Masukkan kompos setinggi 15 cm ke dalam kotak
Pemeliharaan secara merata.
· Tambahkan sedikit air ke dalam media hingga
cukup basah dan gembur.
· Aduk semuanya hingga tercampur merata. Anda dapat
menggunakan sarung tangan yang telah disiapkan jika merasa jijik.
· Perlahan masukkan bibit cacing tanah ke dalam
kotak pemeliharaan.
· Pemeliharaan cacing tanah meliputi penyiraman
media jika kelembaban media kurang.
· disamping menjaga kelembaban penyiraman juga
bertujuan menjaga suhu media.
Pencegahan hama dan pengganggu cacing tanah selama proses pemeliharaan sangat penting untuk diperhatikan.
Pencegahan hama dan pengganggu cacing tanah selama proses pemeliharaan sangat penting untuk diperhatikan.
· Pengontrolan kondisi media dapat dilakukan
secara teratur sesuai dengan jumlah yang diberikan untuk mengetahui apakah
cacing tanah terus memakan media, jika media telah habis dimakan perlu
ditambahkan media baru sebagai lapisan tambahan diatas media lama.
· Satu minggu sebelum panen, penyiraman
diberhentikan dan tidak perlu menambahkan media baru.
· Pemanenan dilakukan dengan cara mengeruk
permukan media yang telah berubah menjadi casting. Penyortiran cacing dilakukan
secara manual dengan tangan atau ayakan plastik.
· Cacing tanah yang telah disortir sementara
ditampung dikotak pemeliharaan kesehatan tersendiri sekaligus diberikan pakan.
· Casting yang dihasilkan dapat langsung
ditebarkan dilahan pertanian sedangkan kalau tidak langsung ditebarkan dapat
dikeringkan untuk mempermudah penyimpanan.
· Cara diatas adalah cara budidaya cacing tanah
skala kecil.
Cara Mengetahui Apakah Cacing Merasa Nyaman Di Media
Hidupnya
Anda dapat memperhatikan perilaku cacing-cacing
tersebut untuk mengetahui tingkat kenyamanan kotak pemeliharaan. Jika cacing
masuk ke dalam media, maka cacing cukup merasa nyaman dengan kotak
pemeliharaan. Sebaliknya, jika cacing-cacing tersebut mencoba naik ke pemukaan,
itu tandanya kotak pemeliharaan kurang nyaman untuk mereka.Ketidaknyamanan
cacing pada media pemeliharaan biasanya dikarenakan kurangnya kelembaban,
kurangnya ventilasi, atau ada zat pencemar yang tidak disukai cacing, seperti
zat kimia tertentu dalam media.
Hal-hal Lain yang Perlu Diketahui dalam Budidaya Cacing Tanah
Cacing sangat bagus dalam memanfaatkan sisa makanan untuk diubah menjadi pupuk yang disebut CASTING & Pupuk Cair yang sangat bermanfaat untuk kesuburan tanah. Tapi perlu diingat: cacing adalah makhluk hidup yang memerlukan perhatian yang cukup dalam pemeliharaannya. Jangan berikan cacing makanan yang dapat membuat cacing sakit.
Benda-benda yang tidak boleh masuk dalam media pemeliharaan:
· Ampas kopi atau teh
· Minyak atau bahan yang berminyak
· Bahan yang mengeluarkan bau keras
· Sabun atau bahan kimia
· Tulang atau daging
· Buah yang masam (jeruk)
· Garam atau gula
· Cabai
Cara memberi makan cacing
· Cara memberi makan cacing
· Potong kecil-kecil makanannya (perhatikan
bahan-bahan yang dilarang)
· Simpan dalam ember tertutup selama 2-3 hari agar
terfermentasi
· Buatlah lubang pada media dan masukkan makanan
dari ember tadi
· Tutup lagi dengan media perlahan-lahan (hindari
alat yang tajam)
Cara
menjaga kelembaban kotak pemeliharaan
Tambahkan kompos dan aduk-aduk, jaga jangan
sampai media menjadi padat.Jika terlihat kering tambahkan makanan yang banyak
mengandung air atau disiram air.
Hewan-hewan Penggangu dalam
budidaya Cacing tanah
· Tikus
· Semut
· Ayam
· Bebek
· Kadal
· Katak
(Team Media Kotanimura)
No comments:
Post a Comment